Avatar: Film Terlaris Sepanjang Masa

avatar

Sudah lebih dari sebulan saya tidak menulis di blog ini, dan saat ini saya tergerak untuk menulis lagi. Sebenarnya ada dua topik yang ingin saya bahas yaitu tentang film Avatar dan konfilk antar Google vs China, tapi saya lebih tertarik bercerita tentang Avatar. Avatar merupakan film terbaru karya James Cameron, yang sampai saat ini (minggu ke-8) masih No. 1 di daftar Box-Office. Dan tentu saja sudah memecahkan record sebagai film terlaris sepanjang masa yang sebelumnya dipegang oleh film Titanic yang juga merupakan karya dari James Cameron. Avatar juga memecahkan record sebagai film pertama yang pendapatannya menembus $2 milyar.

Saya sendiri telah menonton Avatar versi 3D-nya sebanyak 4 (empat) kali. Di film ini James Cameron bercerita tentang manusia yang berhasrat mengeksplorasi kekayaan alam di Planet Pandora yang dihuni oleh sebuah suku bernama suku Na’vi yang mana kehidupannya masih primitive. Jadi kalo biasanya kita disuguhin film yang bercerita tentang alien yang menyerang bumi, kali ini terbalik malah manusia yang menjadi alien dan pergi menyerang koloni di planet lain yaitu Pandora. Dengan setting kejadian di tahun 2154, di film ini kita dipertontonkan gadget-gadget futuristik yang canggih milik manusia, dan dipadukan dengan keindahan alam yang belum tersentuh teknologi di planet Pandora. Keindahan alam Pandora sangat menakjubkan, disana ada batu-batu raksasa bergelantungan di langit, burung-burung besar yang bisa ditunggangi, tumbuh-tumbuhan yang mengeluarkan cahaya dimalam hari yang luar biasa indahnya apabila dipadukan dengan sungai-sungai yang jernih.

Dalam usaha untuk mengekplorasi alam Pandora tersebut, manusia membuat cloning makhluk Na’Vi sebagai penyampai pesan ke suku Na’Vi tersebut. Pada intinya manusia ingin para suku Na’Vi yang tinggal di wilayah target untuk bersedia pindah ke tempat lain karena wilayahnya mau dihancurkan untuk diambil kekayaan alamnya. Saya tidak mau bercerta banyak tentang film ini, karena kindahan sebenarnya terletak pada ‘visual effect’-nya, jadi barang kali anda belum nonton film ini silakan pergi ke bioskop yang memutar versi 3D-nya, kalau di Surabaya anda bisa pergi ke Sutos XXI barangkali masih diputar.

2 Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  1. Saya nonton 8 kali,kok gak bosen bosen.Mungkin penyebabnya kita sudah penat sama bumi yg kita tempati ini sudah kurang serasi,banyak polusi, ya udara ya suara.Kebisingan kota tak hentinya mengikis ketajaman nurani.