Apa doa Anda setiap ulang tahun? Diberi umur panjang, banyak rejeki? Semua itu memang penting, tapi tak ada artinya tanpa kesehatan. Karena hanya dengan tubuh sehatlah Anda bisa bebas melakukan segala aktivitas dantetap produktif sampai tua.Cara terpenting untuk mendapatkan tubuh sehat adalah dengan menjaga agar berat badan tetap ideal. Tidak kurang, tidak juga berlebihan.
Sebaliknya, berat badan kurang atau berlebihan akan menyalakan ‘lampu kuning’ pada kesehatan. Tubuh terlalu kurus misalnya, dapat menggangu kerja hormon. Sedangkan tubuh gemuk, apalagi obesitas, akan menimbulkan banyak penyakit, seperti jantung koroner, diabetes melitus, atau rematik asam urat. Bahkan bagi wanita dapat menyebabkan gangguan menstruasi serta beberapa gangguan kesuburan.
Mengetahui berat badan
Lalu bagaimana mengetahui berat badan yang ideal? Mata kadang bisa menipu, terutama bagi kaum hawa yang selalu merasa dirinya kegemukan. Dulu, mungkin kita biasa dengan rumus sederhana yaitu mengurangi tinggi badan dengan 110 untuk wanita, dan 100 untuk pria. Anda harus maklum, cara ini sudah ketinggalan zaman.
Kini, cara terbaik untuk mengetahui berat badan ideal adalah dengan menggunakan standar Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT).
Rumus singkatnya, adalah:
IMT (kg/m2) = Berat badan (kg) / (Tinggi badan x Tinggi Badan) meter2
Contoh:
Berat badan 50 kg dan tinggi badan 1,56 meter. Berarti IMT-nya adalh, 50 kg dibagi (1,56 x 1,56) atau 2,4336 . Yang hasilnya 20,55 kg/m2
Setelah mengetahui angka IMT, Anda tinggal mencocokkan dengan klasifikasi IMT yang telah ditentukan oleh WHO pada tahun 2000. Klasifikasi ini dianggap cocok untuk orang Asia.
Tabel: Klasifikasi kegemukan untuk orang Asia
Berat badan kurang : IMT (kg/m2) < 18,5 Normal : IMT (kg/m2) antara 18,5 - 22,9 Overwight (berat abdan lebih)
- beresiko : IMT (kg/m2) 23-24,9
- Obesitas tingkat I : IMT (kg/m2) 25,0 – 29,9
- Obesitas tingkat II : IMT (kg/m2) >= 30,0
Ada satu lagi yang perlu diperhatikan yaitu letak penimbunan lemak. Terdapat dua jenis penimbunan lemak, yaitu yang berada di bagian bawah tubuh dan penimbunan lemak di bagian perut (obesitas abdominal). Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang erat antara obesitas abdominal dan faktor risiko penyakit jantung.
Kalau Anda ingin tahu apakah perut sudah tertimbun terlalu banyak lemak, cukup gunakan alat ukur lingkar pinggang (waist circumreference). Untuk wanita Asia, dianggap beresiko mendapat penyakit penyerta bila lingkar pinggang lebih besar atau sama dengan 80 cm, dan untuk pria Asia bila lebih besar atau sama dengan 90 cm.
Nah, setelah tahu “posisi” berat badan, kini saatnya menentukan langkah tepat untuk menjaga kesehatan. Kalau memang masuk kategori normal, sebaiknya dijaga agar tetap stabil. Sebaliknya, kalau sudah masuk overweight, apalagi obesitas, Anda harus melakukan program penurunan berat badan. Mulailah sekarang juga! Sesal kemudian tidak berguna.
Tips
- Perbanyak makan buah apel, strawberi, kiwi, lemon, nanas, anggur. Kurangi makan Pisang, buah kering (manisan), plum
- Perbanyak makan sayur brokoli, kubis, wortel, seledri, timun, ubi, bayam, selada. Kurangi makan kentang
- Perbanyak makan beras merah, gandum. Kurangi makan beras putih, roti-rotian, biskuit, pasta
- Perbanyak makan almon, kenari, kedelai. Kurangi makan kacang tanah, kacang mede.
- Perbanayak makan daging ayam,, ikan, kalkun. Kurangi makan daging merah, terutama yang berlemak, kulit ayam.
- Perbanayak minum susu kedelai, yoghurt rendah lemak, susu tanpa lemak. Kurangi makan mentega, krim, susu full cream, full fat sweetened yoghurt.
Untuk informasi suplemen silakan kunjungi www.nutrilite.com
(Sumer: Amagram)