Free Software dan Open Source

Dalam perkembangan dunia software, ada dua ideologi gerakan utama yang memicu munculnya komunitas-komunitas. Yang pertama yakni Gerakan Free Software (1984), Gerakan yang berlandaskan moral dan etika, yaitu gerakan dengan tujuan membuat semua software bebas dari pembatasan IP (intelctual property), yang mana diyakini menghambat pengembangan teknis dan melawan nilai-nilai positif yang ada dalam komunitas. Yang kedua yaitu Gerakan Open Source (1998), tujuannya hampir sama dengan gerakan diatas, namun dengan pendekatan lebih pragmatis, yakni lebih mendasarkan argumennya pada faktor ekonomi dan keuntungan secara teknis dengan cara menyediakan source code secara bebas untuk publik.

Free Software Foundation Free Software dipimpin oleh Free Software Foundation, sebuah organisasi pengumpulan dana untuk GNU Project. Free Software lebih dari sekedar ideologi. Free disini sama seperti dalam ‘free speech, bukan free beer‘, maksudnya free software adalah mencoba untuk memberi jaminan hak-hak tertentu baik bagi user dan developer. Kebebasan ini termasuk kebebasan untuk menjalankan program untuk keperluan apa saja, kebebasan untuk mempelajari dan memodifikasi source code-nya, kebebasan untuk mendistribusikan source code-nya, dan kebebasan untuk membagi hasil modifikasi yang telah anda buat. Untuk menjamin kebebasan ini dibuatlah GNU General Public License (GPL). GPL, secara umum, memaparkan bahwa siapa saja yang mendistribusikan program yang telah dicompile dan dilisensikan dibawah GPL harus menyediakan juga source code-nya, dan memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk memodifikasi program tersebut selama modifikasi tersebut juga menyertakan source code-nya dalam pendistribusianya. Hal ini memberikan jaminan “sekali program tersebut terbuka untuk komunitas, tidak dapat ditutup kecuali dengan persetujuan dari pencipta code-nya masing-masing (meskipun hanya modifikasinya). Sebagian besar Program Linux dilisensikan dibawah GPL. Penting diingat bahwa GPL tidak mengatakan sesuatu tentang harga. Anda dapat mengambil keuntungan dari free software. Free maksudnya adalah kemerdekaan yang anda punya terhadap souce code-nya, bukan harga yang anda bayar untuk software. (namun, sekali seseorang menjual program yang telah di-compile dan berlisensi dibawah GPL kepada anda, atau memberikan kepada anda, dia juga wajib memberikan akses ke source code-nya)

Free Software Foundation Setelah Gerakan Free Software muncul gerakan yang lebih muda, yaitu Gerakan Open Source yang dipimpin oleh Open Source Initiative (OSI). Open Source Initiative (OSI) semata-mata organisasi yang berdiri untuk medukung Open Source Software, yakni software yang tersedia berikut source code-nya. mereka tidak menawarkan lisensi khusus, namun mereka mendukung bermacam-macam tipe lisense open source yang ada. Ide dibelakang OSI adalah untuk mencari sebanyak-banyaknya perusahaan terjun ke komunitas open source dengan mengijinkan mereka menulis lisensi open source mereka sendiri dan kemudian disertifikasi oleh OSI. Karena banyak perusahaan ingin merilis source code, namun tidak ingin menggunakan GPL, karena mereka tidak dapat secara drastis melisensikannya dibawah GPL.

Meskipun Free Software Fondation dan Open Source Initiative berjalan bersama-sama dan beriringan satu sama lain, bukan berarti mereka adalah sesuatu yang sama. Free Software Fondation menggunakan lisensi yang spesifik dan menyediakan software dibawah lisensi tersebut. Sedangkan Open Source Initiative mencari dan memberi dukungan untuk semua lisensi open source, termasuk salah satunya dari Free Software Fondation. Argumen yang dijadikan dasar oleh masing-masing kelompok dalam memberikan akses secara bebas ke source code kadang-kadang membedakan dua buah gerakan, namun kenyataanya bahwa dua kelompok yang berebeda ideologi tetap saling memberi kepercayaan kepada usahanya masing-masing.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.